Memang sangat sulit untuk memaafkan. Banyak dari kita yang memiliki hambatan dalam memaafkan perbuatan seseorang terhadap diri kita. Dikhianati, difitnah, dianiaya, dibohongi, dicaci, ditipu, dan sebagainya dan sebagainya
merupakan alasan-alasan yang membuat kita sulit untuk memaafkan orang lain.Tetapi maukah Anda mulai kini memberi maaf? Walau bagaimanapun sakitnya, siapkah Anda memberi maaf?

Selain itu, apakah kita perlu sebuah alasan untuk memaafkan seseorang?
Apakah kita harus mengetahui dulu apa kesalahan seseorang gres kita sanggup memperlihatkan maaf terhadap orang itu?
Atau bahkan sanggup saja kita memberi maaf dan malahan sebaliknya meminta maaf kepada orang, tanpa adanya alasan apapun...

Pilihan tentu saja ada pada Anda sendiri…

Apapun pilihan anda mungkin ada satu dongeng menarik dari Dr. Joe Vitale, yang merupakan spesialis marketing-termasuk salah satu dari lima marketing spesialis didunia ketika ini, penulis buku-buku marketing dan hipnotis, seorang hipnoterapis, andal metafisika, dan pengarang banyak sekali buku yang populer dan sebagainya.

Joe Vitale menceritakan bahwa beberapa tahun sebelum ia mengenal sendiri terapi penyembuhan yang berasal dari Hawaii, ia telah mendengar bahwa ada seorang terapis di
Hawaii yang menyembuhkan seluruh pasien dari sebuah bangsal khusus di rumah sakit yang semuanya kriminal berbahaya dan mengalami gangguan jiwa.

Ia sanggup menyembuhkan pasien-pasiennya itu hanya dengan melihat data-data pasiennya dan melihat kedalam dirinya, untuk melihat bagaimana ia berafiliasi dengan sakitnya
pasien-pasien tersebut. Semakin ia memperbaiki dirinya, semakin banyak pasiennya yang sembuh.

Saat pertama kali mendengarnya, Joe Vitale menyangka bahwa itu hanyalah sebuah legenda belaka. Ia bertanya kepada dirinya sendiri, bagaimana orang sanggup menyembuhkan orang dengan menyembuhkan dirinya sendiri? Bagaimana sanggup spesialis pengembangan diri atau terapis yang sangat andal sekalipun sanggup menyembuhkan
pasien kriminal berbahaya yang mengalami gangguan jiwa?
Tidak masuk logika dan tidak logis baginya. Ia segera mengenyampingkan cerita-cerita itu.

Setahun kemudian ia mendengar kembali cerita-cerita itu. Ia mendengar bahwa terapis itu memakai sebuah sistem penyembuhan Hawaii yang dikenal sebagai “ho ‘oponopono“.
Ia hingga ketika itu tidak pernah mendengar proses penyembuhan tersebut, tetapi entah mengapa, ia tak sanggup melepaskan rasa penasarannya akan proses itu. Ia menyampaikan pada dirinya bahwa jikalau ceita-cerita itu benar, ia harus mengetahuinya lebih lanjut.

Ia tahu apa yang dinamakan dengan “tanggung jawab penuh”. Yang berarti bahwa apapun yang ia lakukan dan pikirkan yakni tanggung jawab dia, dan diluar itu adalah
tidak lagi merupakan tanggung jawab dia. Ia juga yakin bahwa niscaya sebagian besar orang akan berpikir demikian dengan apa yang disebut sebagai “tanggung jawab penuh”.

Kita bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan, tidak terhadap apa yang dilakukan orang lain. Rupanya terapis yang memakai sistem penyembuhan dari Hawaii itu kan memperlihatkan pandangan atau persepsi yang gres mengenai “tanggung jawab penuh” ke Joe Vitale.

Nama terapis itu yakni Dr. Ihaleakala Hew Len. Joe Vitale dan terapis itu menghabiskan waktu lebih dari satu jam ketika pertama kali Joe Vitale menelepon. Ia meminta terapis
Hawaii itu untuk menceritakan secara detail semua cara kerjanya sebagi terapis. Terapis itu menceritakan bahwa ia bekerja selama empat tahun di Hawaii State Hospital. Penghuni bangsal khusus yang ditanganinya yakni pasien-pasien kriminal yang berbahaya.

Psikolog-psikolog sebelum ia mengundurkan diri setiap bulan. Staf dan pekerja di bangsal khusus itu sering minta libur dan kesudahannya minta berhenti. Orang-orang yang
terpaksa harus melewati bangsal khusus itu berjalan dengan punggung melekat ke dinding menjauh dari bangsal itu, sebab takut diserang oleh pasien-pasien. Tempat itu
bukan merupakan daerah yang nyaman untuk hidup, kerja atau berkunjung.

Dr. Len menyampaikan bahwa ia tak pernah melihat secara pribadi pasien-pasiennya. Ia oke untuk untuk memiliki sebuah ruang kantor dan meneliti dan mempelajari data-
data dari pasien. Selama ia melihat dan mempelajari data-data pasiennya ia juga akan kerja pada dirinya sendiri. Semakin ia bekerja pada dirinya sendiri, secara perlahan,
pasien-pasiennya mulai sembuh.

Ia menyampaikan kepada Joe Vitale bahwa sehabis beberapa bulan, pasien yang harus diikat atau dikurung, diperbolehkan berjalan dengan bebas, yang sedang dalam proses pengobatan, bebas dari obat-obat, dan mereka yang sebelumnya nampak tidak akan ada impian untuk bebas, kesudahannya mulai dibebaskan.

Mendengar itu, Joe Vitale terkesima..

Selanjutnya Dr. Len menyatakan bahwa para staf dan pekerja mulai senang tiba bekerja. Absen bekerja mulai hilang dan pergantian personil sebab pengunduran diri
menghilang dan malahan staf melebihi dari yang diharapkan sebab banyak pasien yang telah dilepas. Dan ketika ini bangsal khusus itu telah ditutup.

Setelah mendengar dengan seksama klarifikasi Dr. Len, kesudahannya Joe Vitale menanyakan pertanyaan senilai sejuta dolarnya, yaitu:

“Apa yang anda lakukan terhadap diri sendiri yang menimbulkan orang lain sanggup berubah?”

“Saya hanya menyembuhkan pecahan dari saya yang membuat mereka” jawab Dr. Len Joe Vitale galau dan tak mengerti.

Dr. Len menjelaskan ke Joe Vitale, bahwa tanggung jawab penuh terhadap hidup anda yakni bertanggung jawab terhadap semua yang ada dalam hidup anda, sebab semua itu ada dalam kehidupan anda - tanggung jawab anda.

“Waoouuw…. cara berpikir yang sulit untuk diterima.” demikian Joe Vitale berkata kepada dirinya sendiri. “Bertanggung jawab terhadap apa yang saya lakukan dengan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan semua orang yang ada dalam kehidupanku yakni dua hal yang berbeda”. demikian Joe Vitale menyampaikan kepada dirinya sendiri.

Tapi sebenarnya, berdasarkan dia: jikalau anda mengambil tanggung jawab penuh terhadap kehidupan anda, ini berarti bahwa apa yang anda lihat, dengar, rasa, sentuh atau apapun
pengalaman anda, yakni tanggung jawab anda, sebab ada dalam kehidupan anda. Ini berarti bahwa, kegiatan teroris, pemerintah, ekonomi, politik dan sebagainya yang
anda senang atau tidak, yakni ada pada anda untuk penyembuhannya.

Mereka tidak ada, kecuali sebab proyeksi dari pikiran dalam diri anda sendiri. Masalah bukan ada pada mereka, tetapi ada dalam diri anda. Dan untuk memperbaiki atau menyembuhkannya anda harus menyembuhkan anda sendiri.

Joe Vitale menyampaikan bahwa memang sangat sulit untuk mengerti dan mendapatkan pendapat ini, apalagi menjalaninya dalam kehidupan sehari-hari. Karena menyalahkan
lebih gampang dari tanggung jawab penuh. Tapi sehabis berbicara dengan Dr. Len, Joe Vitale menyadari bahwa cara penyembuhan yang dilakukan Dr. Len dengan sistem
ho ‘oponopono yakni dengan cara menyayangi diri sendiri.

Bila anda ingin menyebarkan dan memperbaiki hidup anda, anda harus menyembuhkan diri anda sendiri. Bila anda ingin menyembuhkan orang lain - kriminal yang sakit jiwa sekalipun - anda melakukannya dengan menyembuhkan anda sendiri.

Joe Vitale menanyakan pada Dr. Len bagaimana caranya ia menyembuhkan dirinya sendiri, apa bergotong-royong yang ia lakukan ketika melihat data pasien-pasiennya?

“Saya hanya mengucapkan, ‘Saya minta maaf’ dan ‘Saya menyayangi anda’ berulang kali” jawab Dr.Len

Hanya itu?

Ya, hanya itu…

Rupanya menyayangi diri anda sendiri yakni cara terbaik untuk menyebarkan diri anda seutuhnya. Dan ketika anda berkembang, dunia sekitar anda juga berkembang. Joe Vitale memberi suatu rujukan sederhana sebagai berikut :

Pada suatu hari ia mendapatkan sebuah email yang berisi kalimat-kalimat yang membuat ia murka dan kecewa. Sebelumnya ia selalu memakai emosi dan amarahnya untuk merespon email-email menyerupai itu. Ia akan coba menjawab email menyerupai itu untuk mencari kebenaran. Tapi pada email ini, ia coba menuruti apa yang telah dikatakan oleh Dr. Len.

Ia dalam hati menyampaikan “Saya minta maaf” dan “Saya menyayangi anda”. Joe tidak mengatakannnya terhadap seseorang atau menuju seseorang. Ia hanya menimbulkan
spirit cinta untuk menyembuhkan dirinya dari dalam dirinya sendiri, untuk apa yang ada diluar dirinya.

Dalam sejam Joe Vitale mendapatkan email dari orang yang sama, yang sebelumnya mengirim email yang menyakitkannya. Orang itu meminta maaf atas semua kalimat
dalam emailnya. Joe Vitale mendapatkan maaf tanpa meminta kepada orang tersebut dan tidak membalas emailnya. Tapi hanya dengan berkata ” Saya menyayangi anda”, ia menyembuhkan dirinya sendiri yang menimbulkan tindakan orang yang mengirim email tersebut.

Setelah itu Joe Vitale menghadiri workshop ho ‘oponopono oleh Dr. Len yang telah berusia 70 tahun, dan sanggup dilihat sebagai figur seorang kakek yang sederhana. Ia memuji buku
Joe Vitale “Attractor Factor”. Ia menyampaikan bahwa semakin Joe menyebarkan dirinya, semakin vibrasi bukunya akan meningkat dan orang akan merasakannya ketika membaca
buku itu. Secara singkat jikalau Joe berkembang, pembacanya juga akan berkembang.

Joe menanyakan “Bagaimana dengan buku yang telah terjual?” Dr Len hanya menjawab dengan bijaksana “Buku-buku itu tak ada diluar sana”, yang membuat Joe Vitale kembali bingung. “Mereka masih tetap ada dalam dirimu sendiri” lanjut Dr. Len. Secara singkat Dr. Len menyampaikan bahwa tidak ada yang dinamakan diluar sana.

Menurut Joe Vitale, akan memerlukan satu buku tersendiri untuk menjelaskan teknik ho ‘oponopono ini. Tapi yang penting yakni bahwa jikalau kita ingin menyebarkan diri kita
dalam hal apapun, hanya ada satu daerah untuk melihat:

Dalam diri anda sendiri…

Bila anda melihat lakukanlah dengan cinta…

Selajutnya berdasarkan Joe, pesan Dr. Len, mungkin sangat sulit untuk diterima, tapi bergotong-royong sangat sederhana. Dr. Len menyampaikan bahwa kita bertanggung jawab terhadap apa yang kita lihat didunia. Dengan mengambil tanggung jawab penuh dan kemudian menyembuhkan pecahan yang sakit dalam diri kita, kita sanggup menyembuhkan diri sendiri dan dunia sekitar kita.

Joe menyampaikan bahwa Dr. Len menganjurkan empat langkah dalam proses ini. Saat ada kesempatan untuk menyembuhkan diri anda sendiri, bukalah pecahan yang sakit dalam diri anda, ucapkan dan rasakan secara penuh empat kalimat ajaib dibawah ini :

Saya menyayangi anda
Saya minta maaf
Saya mohon maaf setulus tulusnya
Terima kasih

Demikian dongeng singkat dari Joe Vitale..Sudikah Anda untuk Memaafkan?

Semoga bermanfaat dan terinspirasi.

Baca juga : Cara Merubah mood dengan sekejap untuk bahagia

the-BC