Swipe up untuk membaca artikel

Cara Mengatasi Kekecewaan - Terjatuh Dan Tak Dapat Bangun Lagi ?


 bukan hanya secara fisik tapi juga secara emosional CARA MENGATASI KEKECEWAAN - Terjatuh dan Tak Bisa Bangkit Lagi ?Kita semua pernah terjatuh sesekali, bukan hanya secara fisik tapi juga secara emosional. Dan membangkitkan diri kita kembali, lebih gampang diucapkan daripada dilakukan.

Kita tidak membutuhkan talenta khusus untuk mengalah atau berbaring di tengah jalan kehidupan dan berkata, "Aku berhenti!"

Faktanya, jalan menuju keputus-asaan dan kekecewaan yang kronis berawal dari sebuah hari yang normal yang berakhir dengan timbunan kekecewaan-kekecewaan kecil.

Kekecewaan memiliki definisi "gagal untuk memenuhi atau memuaskan impian dan keinginan", dengan kata lain, ketika kita memilih diri kita untuk berharap akan sesuatu dan impian itu tidak terpenuhi, kita menjadi kecewa. Kita merasa tertipu atau dikhianati.

Marilah kita hadapi kenyataan, tidak ada seorangpun dari antara kita yang akan pernah hingga ke daerah dimana kita tidak pernah lagi mengalami kekecewaan. Kita tidak bisa berharap untuk terlindung atau kebal dari setiap hal kecil. Kekecewaan yaitu salah satu fakta dari kehidupan yang harus dihadapi oleh semua orang.

Seringkali banyak orang membiarkan kekecewaan mereka terus menumpuk dan kesannya menjadi terpuruk tanpa mengerti apa penyebabnya. Mereka kelihatannya tampak baik-baik saja, tapi kini mereka jatuh terbaring di jalan kehidupan tanpa tahu bagaimana terjadinya dan apa sebabnya. Banyak orang tidak menyadari bahwa dilema besar yang menghancurkan mereka ini dimulai sudah usang sebelumnya dengan beberapa kekecewaan kecil yang gagal mereka selesaikan.

Rasa sakit yang mendalam tidak tiba begitu saja dari kekecewaan yang besar, menyerupai ketika kita gagal mendapat pekerjaan atau promosi yang kita inginkan. Rasa sakit emosional yang dalam bisa tiba dari beberapa gangguan dan putus asa kecil. Itulah mengapa kita perlu tahu bagaimana caranya mengatasi kekecewaan kecil sehari-hari dan memiliki perspektif yang benar terhadap semua itu. Jika tidak, mereka sanggup menjadi tidak terkendali dan meledak melebihi batasan.

Contohnya, bayangkan Anda memulai hari Anda dengan rencana dan kegiatan di kepala Anda, dan Anda sudah cukup putus asa dengan itu. Dalam perjalanan Anda ke kantor, jalanan macet menciptakan Anda terlambat. Lalu, ketika Anda kesannya mulai bekerja, Anda mendengar seseorang di kantor membuatkan warta perihal Anda. Anda menciptakan kopi untuk menenangkan diri Anda, tapi kopinya tak sengaja tertumpah di baju Anda, yang hanya menciptakan masalahnya semakin rumit lantaran Anda akan menghadiri meeting dengan atasan dan Anda tidak punya waktu untuk berganti pakaian!

Menghadapi hal-hal itu satu persatu secara terpisah memang terasa mengganggu, tapi ketika mereka semakin menumpuk, itu akan menjadi tak tertahankan. Lalu, dalam waktu yang hampir bersamaan, Anda mendapat laporan dari dokter perihal sesuatu hal yang tidak Anda harapkan. Dan di puncaknya, tunangan Anda menelpon, mengancam untuk membatalkan ijab kabul Anda dengannya walaupun semua ajakan telah dikirim!

Bagaimana Anda akan menanggapinya? Apakah Anda akan tetap beriman, atau menemukan diri Anda penuh ketakutan dan sedang mengarah menuju kekecewaan dan keputusasaan? Semua kekecewaan dan putus asa kecil terhadap kemacetan, warta di kantor, dan kopi yang tertumpah telah menjadi sebuah bencana. Dan ketika Anda menghadapi beberapa dilema serius menyerupai penyakit atau korelasi yang gagal, Anda menemukan diri Anda tidak siap untuk menghadapi semua itu. Makara Anda terjatuh, menuju ketiadaan pengharapan dan keputusasaan.

Apa yang Anda lakukan dikala kekecewaan datang? Saat kekecewaan memberatkan Anda menyerupai sebuah kerikil besar, Anda bisa membiarkannya menekan Anda hingga Anda merasa patah semangat, bahkan menjadi benar-benar menyerah, atau Anda bisa menggunakannya sebagai kerikil loncatan kepada hal-hal yang lebih baik.

Belajarlah untuk menyesuaikan diri dan menyesuaikan diri. Anda bisa melakukannya! Hadapi kekecewaan dan cepatlah menciptakan pembiasaan yang diharapkan untuk menangani situasi itu. Tuhan memiliki hal-hal yang lebih baik untuk Anda, dan Dia akan menolong Anda.

Daripada berkonsentrasi pada semua dilema Anda dan menjadi putus asa, arahkan fokus Anda kepada Tuhan dan renungkan janji-janjiNya kepada Anda. Anda mungkin telah terjatuh, tapi Anda tidak harus tetap tergeletak. Tuhan selalu siap, mau, dan bisa untuk mengangkat Anda kembali.

Bangkitlah, walaupun itu berarti Anda membutuhkan waktu dan proses.
Inspirasi Motivasi